Senin, 18 Februari 2008

Kesedihan Wartawan

Kesedihan Wartawan

Oleh : asnawin

Engkau termasuk makhluk mulia
Engkau ibarat Malaikat Jibril
Yang membawa ayat-ayat Tuhan
Dari langit kepada nabi dan rasul

Engkau termasuk makhluk mulia
Engkau ibarat nabi dan rasul
Yang menyebarkan berita
Dari langit kepada umat manusia

Kesedihanmu adalah kesedihan Malaikat Jibril
Kesedihanmu adalah kesedihan nabi dan rasul
Kesedihanmu adalah kesedihan para pemuka agama
Kesedihanmu adalah kesedihan penyeru kebajikan

Pernahkah engkau bersedih
Kapankah engkau bersedih
Bagaimana bentuk kesedihanmu
Di manakah engkau bersedih

Engkau tak perlu menjawabnya
Engkau tak perlu mengucapkannya
Engkau tak perlu menuliskannya
Karena aku sudah tahu

Engkau bersedih
Ketika tidak lagi
Diberi kepercayaan
Membuat berita

Engkau bersedih
Ketika tidak lagi
Punya kemampuan
Membuat berita

Engkau bersedih
Ketika tidak lagi
Punya media massa
Untuk menyebarkan berita

Makassar, 23 Oktober 2007




Kegelisahan Seorang Wartawan

Oleh : Asnawin

Ada kegelisahan
Ada kesesakan
Ada kesedihan
Ada kemauan

Wartawan gelisah
Wartawan sesak
Wartawan sedih
Wartawan mau

Gelisah ingin maju dan berkualitas
Sesak sebagai anggota organisasi kewartawanan
Sedih melihat sebagian rekan wartawan lain
Mau mengangkat harkat dan martabat korps wartawan

Wahai para pengurus organisasi kewartawanan
Wahai para wartawan senior
Wahai para pemilik media massa
Wahai para wartawan muda

Masih adakah kegelisahan di tubuh kita
Masih adakah kesesakan di dada kita
Masih adakah kesedihan di hati kita
Masih adakah kemauan di diri kita

Semarang, 29 Agustus 2007

(dua puisi ini dimuat di Harian Fajar, pada 17 Februari 2008)

Minggu, 17 Februari 2008

Alumni Pedoman Rakyat Terbitkan Koran

ALumni Pedoman Rakyat Terbitkan Koran

Ketika harian Pedoman Rakyat masih terbit, beberapa wartawannya sudah berani keluar dan menerbitkan koran atau majalah sendiri.

Setelah tidak terbit lagi sejak 3 Oktober 2007 hingga kini, sejumlah "alumni" Pedoman Rakyat lagi-lagi menampakkan diri dengan menerbitkan koran dan majalah, antara lain Tabloid Mingguan LACAK oleh Dais Labanci di Kabupaten Sidrap, Tabloid Mingguan SOROT oleh James Wehantouw, Khairil, Syafruddin (Safar), Jurlan, Muhammad Amir, dan Norma Djiddin.

Arief Djasar dan beberapa teman juga menerbitkan Tabloid Mingguan SOLUSI, sedangkan Sultan, bersama Indarto, Mahyudin, yang disokong oleh Dahlan Abubakar dan HL Arumahi, menerbitkan Majalah Bulanan PROFILES.

Selamat kepada teman-teman alumni Pedoman Rakyat. Semoga kalian bisa tetap eksis bersama penerbitan masing-masing.