Jumat, 17 Desember 2010

Bertemu Mantan Rekan Kerja



Ketika mengikuti Edukasi dan Sosialisasi Pasar Modal Syariah Indonesia yang diadakan oleh Pusat Informasi Permodalan Makassar (PIPM) di Hotel Mercure, Makassar, saya di sebelah kanan (Asnawin) bertemu Yusuf Sirajang (pakai kacamata). Kami dulu sama-sama karyawan harian Pedoman Rakyat. Saya karyawan di bagian redaksi, sedangkan Yusuf Sirajang karyawav di bagian tata usaha. Yusuf Sirajang sekarang bekerja sebagai wartawan mingguan Semangat Pagi, Makassar.


[Blog http://pedomanrakyat.blogspot.com/ berisi berita, artikel, feature, dan beragam informasi. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.]

Kamis, 09 Desember 2010

Fenomena Ilham dan Syahrul di Sulsel

Fenomena Ilham dan Syahrul di Sulsel




Oleh Asnawin
Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Universitas Satria, Makassar

(Artikel ini dimuat harian Tribun Timur, Makassar, pada Selasa, 7 Desember 2010, http://www.tribun-timur.com/read/artikel/139980/Fenomena_Ilham_dan_Syahrul_di_Sulsel)

Ada dua nama yang cukup fenomenal di Sulawesi Selatan pada tahun 2010, yaitu Ilham Arief Sirajuddin dan Syahrul Yasin Limpo. Keduanya begitu populer pada tahun 2010. Mereka berdua adalah newsmaker, pembuat berita. Hampir tiada hari tanpa berita tentang Ilham dan Syahrul pada koran-koran harian di Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2010.

Terlepas dari berbagai efek yang ditimbulkan, Ilham dan Syahrul telah sukses menjadi komunikator yang baik. Mereka berdua sudah berhasil mengirim pesan yang begitu kuat, baik pesan tersurat dan maupun pesan tersirat kepada masyarakat Sulsel selaku khalayak, bahwa mereka adalah dua putra terbaik Sulsel saat ini dalam bidang politik.

Ilham dan Syahrul mampu menyusun dengan baik isi pesan yang akan disampaikan kepada khalayak, sehingga pesan tersebut mudah dimengerti oleh khalayak. Mereka berdua juga paham betul mana media yang paling tepat untuk mengirimkan pesan kepada khalayak dan tahu bagaimana cara mengantisipasi gangguan yang akan muncul pada proses pengiriman pesan tersebut.

Di penghujung tahun 2010, Ilham Arief Sirajuddin yang tidak lain Walikota Makassar terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Partai Demokrat Sulsel. Setahun lalu, tepatnya pada November 2010, Ilham kalah dari Syahrul dalam pemilihan Ketua Partai Golkar Sulsel. Syahrul yang menjabat Gubernur Sulsel ketika itu juga terpilih secara aklamasi.

Dengan keberhasilan itu, Ilham Arief Sirajuddin telah mencatatkan dirinya sebagai orang pertama yang pernah memimpin dua partai politik besar di Sulawesi Selatan, yaitu Partai Golkar dan Partai Demokrat. Sebelum kalah dari Syahrul, Ilham tercatat sebagai Ketua Partai Golkar Sulsel pengganti antarwaktu menggantikan Amin Syam.

Prestasi Ilham Arief Sirajuddin tersebut dapat dikatakan cukup fenomenal. Tidak banyak orang yang mampu berjuang dan akhirnya berhasil terpilih sebagai ketua umum pada dua partai politik besar di tingkat provinsi.

Sebelumnya, Ilham juga telah mencatat beberapa prestasi yang cukup fenomenal, antara lain berhasil menjadi Walikota Makassar (2004-2009) pada usia 39 tahun (lahir 16 September 1965),  kemudian terpilih kembali sebagai Walikota Makassar periode 2009-2014. Pada usia 36 tahun (2001), dia terpilih sebagai Ketua Partai Golkar Kota Makassar. Dua tahun sebelumnya, Ilham terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel dalam usia 34 tahun (1999).

Syahrul Yasin Limpo juga tampil fenomenal sepanjang tahun 2010, baik sebagai Gubernur Sulsel maupun sebagai Ketua Partai Golkar Sulsel. Sebagai Gubernur Sulsel, Syahrul berhasil mengkomunikasikan berbagai kebijakannya melalui berbagai media, sehingga dapat diterima dengan baik oleh berbagai elemen masyarakat.

Kebijakannya yang cukup fenomenal yaitu program pendidikan dan kesehatan gratis. Sebagai Ketua Partai Golkar Sulsel, Syahrul juga sukses memenangkan 70 persen pelaksanaan  pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada 10 kabupaten se-Sulsel pada 2010.

Golkar memenangi pemilukada pada tujuh dari 10 kabupaten di Sulsel, yaitu di Selayar (Syahrir Wahab), Gowa (Ichsan Yasin Limpo), Pangkep (Syamsuddin Batara Hamid), Barru (Andi Idris Syukur), Luwu Timur (Andi Hatta Marakarma), Tana Toraja (Theofilus Allolerung), dan Luwu Utara (Arifin Djunaid).

Catatan prestasi Syahrul tentu akan lebih panjang kalau kita membuka lembaran catatan kariernya dalam beberapa tahun sebelumnya, antara lain dia berhasil menjadi Bupati Gowa dua periode berturut-turut, menjadi Wagub Sulsel, dan kemudian menjadi Gubernur Sulsel periode 2008-2013.

Prestasi yang dicatat Ilham dan Syahrul hingga di akhir tahun 2010 ini, sekali lagi, merupakan pesan yang sangat kuat kepada masyarakat Sulsel bahwa mereka berdua adalah dua putra terbaik Sulsel saat ini dalam bidang politik, apalagi keduanya juga adalah "kosong satu" di pemerintahan.

Dua Kubu

Dengan berbagai keberhasilan keduanya di partai politik dan di pemerintahan, mungkin tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa Ilham dan Syahrul Yasin Limpo bukanlah manusia standar. Mereka berdua berada di atas standar atau di atas rata-rata orang Sulawesi Selatan pada umumnya dalam bidang yang digelutinya.

Sebagai ketua umum partai politik, Ilham dan Syahrul tentu banyak berpengaruh  terhadap perilaku Partai Demokrat Sulsel dan Partai Golkar Sulsel dalam menyikapi berbagai situasi dan kondisi untuk menyukseskan program-program organisasi dan agenda yang telah disusun, termasuk situasi dan kondisi yang di luar perkiraan.

Ilham dan Syahrul tentu tidak sendirian dalam mengurus dan membesarkan partainya masing. Di sana banyak individu dan juga ada faksi atau kelompok-kelompok. Bagaimana perilaku individu-individu dan faksi-faksi tersebut, sangat memengaruhi perilaku organisasi Partai Demokrat Sulsel dan Partai Golkar Sulsel ke depan.

Di sinilah kelak akan dilihat bagaimana kemampuan Ilham dalam memimpin Partai Demokrat Sulsel dan Syahrul dalam memimpin Partai Golkar Sulsel, dalam melakukan komunikasi internal, dalam berkomunikasi dengan petinggi parpol lainnya, serta dalam mengatur perilaku organisasi partai politik yang dipimpinnya masing-masing.

Yang pasti, Ilham dan Syahrul selama ini sudah menunjukkan kemampuan dan prestasinya masing-masing. Mereka berdua sukses dalam melakukan komunikasi politik dan komunikasi massa, yang di dalamnya terkandung pesan terselubung yang sangat kuat.

Keberhasilan keduanya mengirim pesan yang kuat tersebut, telah menimbulkan efek yang luar biasa. Masyarakat Sulsel selaku khalayak akhirnya melihat Ilham dan Syahrul sebagai dua kubu yang akan saling berhadap-hadapan dalam Pemilukada Sulsel pada 2013 mendatang.

Kini masyarakat Sulsel telah melihat fenomena Ilham dan Syahrul dalam pemilihan Gubernur Sulsel mendatang.

Bisa Berpasangan

Fenomena berasal dari kata Yunani, phainomenon, yang berarti apa yang terlihat. Kata turunan fenomena, yaitu fenomenal, berarti "sesuatu yang luar biasa". Dalam kamus besar bahasa Indonesia, fenomena dibagi dalam tiga arti.

Pertama, fenomena diartikan sebagai hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, seperti fenomena alam atau gejala. Kedua, fenomena juga berarti sesuatu yang luar biasa, keajaiban. Ketiga, fenomena diartikan sebagai fakta.

Ilham dan Syahrul adalah fenomena. Keduanya terlihat apa adanya. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Mereka dapat menjadi bahan kajian dan bahan penelitian. Mereka adalah selebritis di panggung politik dan pemerintahan lokal Sulsel. Mereka begitu fenomenal. Itulah faktanya.

Itu pula yang membuat wartawan dan media massa, terutama di daerah ini, tidak pernah kehabisan bahan berita, baik berita politik dan pemerintahan, maupun berita-berita ringan, karena Ilham dan Syahrul adalah newsmaker. Apapun yang mereka lakukan, selalu bisa dan layak diberitakan. Masyarakat pun selalu ingin mengetahui apa yang terjadi dan apa yang dilakukan oleh keduanya.

Besar kemungkinan Ilham Arief Sirajuddin dan Syahrul Yasin Limpo akan bersaing memperebutkan kursi "kosong satu" Sulsel, tetapi bukan tidak mungkin keduanya akan berpasangan sebagai calon Gubernur dan Wakil gubernur pada 2013 mendatang. Semua bisa saja terjadi, karena tidak ada lawan abadi dan juga tidak ada kawan abadi dalam politik.***

[Blog http://pedomanrakyat.blogspot.com/ berisi berita, artikel, feature, dan beragam informasi. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.]

Minggu, 05 Desember 2010

Pemilik Djarum Jadi Orang Terkaya Indonesia

Pemilik Djarum Jadi Orang Terkaya Indonesia

Ekonomi - Jumat, 3 Desember 2010
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1027142/pemilik-djarum-jadi-orang-terkaya-indonesia

INILAH.COM, Jakarta - Pemilik Grup Djarum, R Budi dan Michael Hartono tercatat menjadi orang terkaya Indonesia 2010 berdasarkan data Forbes Indonesia yang dilansir Jumat (3/12) ini.

Total kekayaan Budi dan Michael Hartono ini tercatat sebesar US$11 miliar atau naik dibanding tahun 2009 sebesar US$8 miliar.

Dari data Forbes terlihat kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia yang dilansir hari ini mengalami kenaikan tajam dibanding tahun 2009 lalu. Adapun total jumlah kekayaan 40 orang terkaya Indonesia ini mencapai US$71 miliar atau naik US$29 miliar dibanding tahun lalu senilai US$42 miliar.

Dalam rilisnya, Forbes Indonesia menyatakan bertambahnya kekayaan 40 orang terkaya Indonesia ini disebabkan naiknya harga komoditas, seperti hasil tambang batubara dan minyak sawit. KOndisi ini menyebabkan masuknya pengusaha tambang batubara Kiki Barki ke dalam daftar baru 40 orang terkaya Indonesia. Pemilik PT Harum Energy Tbk ini langsung menduduki posisi ke-11 dalam daftar orang terkaya Indonesia dengan total kekayaan US$1,7 miliar.

Inilah daftar lengkap 40 orang terkaya Indonesia 2010:
1. R Budi & Michael Hartono US$11 miliar
2. Susilo Wonowidjojo US$8 miliar
3. Eka Tjipta Widjaja US$6 miliar
4. Martua Sitorus US$3,2 miliar
5. Anthoni Salim US$3 miliar
6. Sri Prakash Lohia US$2,65 miliar
7. Low Tuck Kwong US$2,6 miliar
8. Peter Sondakh US$2,4 miliar
9. Putra Sampoerna US$2,3 miliar
10. Aburizal Bakrie US$2,1 miliar
11. Kiki Barki US$1,7 miliar
12. Eddy William Katuari US$1,65 miliar
13. Edwin Soeryadjaya US$1,6 miliar
14. Boenjamin Setiawan US$1,5 miliar
15. Garibaldi Thohir US$1,45 miliar
16. Sukanto Tanoto US$1,4 miliar
17. Theodore Rachmat US$1,35 miliar
18. Chairul Tanjung US$1,25 miliar
19. Murdaya Poo US$1,15 miliar
20. Ciliandra Fangiono US$1,1 miliar
21. Benny Subianto US$1,05 miliar
22. Arifin dan Hilmi Panigoro US$985 juta
23. Sjamsul Nursalim US$850 juta
24. Agus Lasmono Suwikatmono US$845 juta
25. Kartini Muljadi US$840 juta
26. Tahir US$805 juta
27. Sandiaga Uno US$795 juta
28. Mochtar Riady US$730 juta
29. Ciputra US$725 juta
30. Hashim Djojohadikusumo US$680 juta
31. Harjo Sutanto US$650 juta
32. Trihatma Haliman US$600 juta
33. Hary Tanoesudibjo US$595 juta
34. Kusnan dan Rusdi Kirana 580 juta dollar AS
35. Wiwoho Basuki Tjokronegoro US$575 juta
36. Engki Wibowo dan Jenny Quantero US$560 juta
37. Husain Djojonegoro US$545 juta
38. Eka Tjandranegara US$525 juta
39. Sutanto Djuhar US$490 juta
40. Prajogo Pangestu US$455 juta [cms]


[Blog http://pedomanrakyat.blogspot.com/ berisi berita, artikel, feature, dan beragam informasi. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.]

Sehari, Syahrul Terima Dua Penghargaan

Sehari, Syahrul Terima Dua Penghargaan
- Apresiasi Atas Ketahanan Pangan dan Program Kesehatan


Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 4 Desember 2010
http://metronews.fajar.co.id/read/111189/10/sehari-syahrul-terima-dua-penghargaan


 
SELAMAT. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo jabat tangan dengan Wapres RI Budiono usai menerima dua penghargaan di Jakarta, Jumat, 3 Desember. (FOTO ANITA/FAJAR)
 
JAKARTA -- Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menerima dua penghargaan berbeda dari pemerintah pusat di Jakarta, Jumat, 3 Desember. Penghargaan pertama di bidang Ketahanan Pangan yang diserahkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, di istana presiden.

Sedangkan penghargaan di bidang kesehatan, Ksatria Bakti Khusada Kartika, diserahkan oleh Wakil Presiden, Budiono kepada gubernur, yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Dr Rahmat Latief di istana wapres, di hari yang sama.

Seusai menerima penghargaan dari Presiden, Gubernur Sulsel masih sempat bertemu dengan Budiono di acara penyerahan penghargaan kesehatan yang dirangkaian dalam acara peringatan Hari Kesehatan dan Hari AIDS Se-Dunia.

Penghargaan di Bidang Ketahanan Pangan, disematkan ke Pemprov Sulsel untuk yang ketiga kalinya selama tiga tahun berturut-turut. Sedangkan penghargaan kesehatan diberikan untuk yang kedua kalinya. Di tahun sebelumnya, Syahrul menerima lencana Ksatria Bakti Khusada Jenis Arutala atas program kesehatan gratis bagi rakyat Sulsel.

Mendapat dua penghargaan itu, Syahrul mengaku gembira sekaligus mendapat tantangan. Tantangan berat yang dihadapi adalah pemerintah Sulsel harus semakin bekerja keras untuk bisa mempertahankan prestasinya.

"Jelas bahwa pekerjaan yang telah kami lakukan, bermuara pada hasil yang bermanfaat bagi rakyat. Tentu ini kebanggaan karena dinilai dengan prestasi tertinggi secara nasional. Tapi kita tidak boleh puas," tandas Syahrul usai bertemu wapres, kemarin.

Menurut Syahrul, ini akan menjadi motivasi bagi pemprov dan jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja. Dia menegaskan bahwa apa yang telah dilakukan oleh jajarannya di bidang kesehatan dan ketahanan pangan, ini menunjukkan kerja di dalam jalur yang tepat.

Syahrul yakin, Sulsel bisa menjadi lokomotif penyedia pangan secara nasional dan mengembangkan program kesehatan secara menyeluruh.

Program di bidang ketahanan pangan pemprov Sulsel, yaitu over stock gabah 2 juta ton. Tahun ini, hasil panen malah melonjak hingga 4,8 juta ton. Keberhasilan dalam Ketahanan pangan tak lain karena strategi pemprov menggerakkan institusi TNI dan Polri untuk terlibat dalam penanaman padi. Tentu saja ini bersinergi dengan kelompok tani lainnya yang ada di Sulsel.

Menurut Syahrul, terobosannya untuk menggerakan dua institusi itu, karena organisasi tersebut memiliki tingkat Disiplin yang sangat kuat.

Menanggapi kebijakan pemerintah pusat yang tetap melakukan impor beras dari negara lain, Syahrul menegaskan bahwa dia yakin itu adalah strategi nasional untuk menjaga keamanan pangan dan kemungkinan kekurangan beras secara nasional. Namun dia menjamin, bahwa hingga kini Sulsel tidak terpengaruh dengan kebijakan tersebut.

Harga gabah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp2640. Di Sulsel, harga gabah petani masih dibeli dengan kisaran Rp2640 hingga Rp2700-an. Artinya bila harga itu masih di atas HPP, maka petani masih memiliki untung.

Kesehatan

Di bidang kesehatan, Syahrul menerima penghargaan kedua kalinya, karena program kesehatan gratis yang dicanangkannya sejak memerintah Sulsel hingga kini masih berjalan bahkan dinilai bertambah baik. Dia kembali menekannya bahwa penghargaan tersebut akumulasi kerja keras dari semua jajaran pemerintahan yang ada.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengatakan penghargaan yang diberikan negara kepada sejumlah kepala daerah termasuk Sulsel, adalah apresiasi atas kerja keras yang dilakukan penerima dari berbagai pihak itu, terhadap upaya ketahanan pangan nasional.

Memang selain kepala daerah, penghargaan juga diberikan kepada perorangan dan kepala-kepala desa yang dinilai berhasil menjaga ketahanan pangan daerahnya masing-masing.

SBY mengingatkan kembali komitmen pemerintah melalui Dewan Ketahanan Pangan yang telah melakukan Konferensi Ketahanan Pangan pada Mei 2010, dimana semua gubernur menjadi Ketua Dewan Ketahanan pangan di provinsinya masing-masing.(*)

[Blog http://pedomanrakyat.blogspot.com/ berisi berita, artikel, feature, dan beragam informasi. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.]

Sabtu, 04 Desember 2010

Ilham Menang Aklamasi pada Musda Demokrat Sulsel

Ilham Menang Aklamasi
- Pimpin Demokrat Sulsel


Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Sabtu, 04-12-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=57408

MAKASSAR, UPEKS—Ilham Arief Sirajuddin melenggang tanpa tanding pada pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel. Pada tahapan pemilihan bakal calon dalam Musyawarah Daerah II DPD Demokrat Sulsel di Hotel Singgasana, Jumat malam, 3 Desember 2010, ia memperoleh suara mayoritas 23 suara dari 26 suara yang diperebutkan.

Sisanya satu suara direbut Andi Nawir Pasinringi, satu suara milik A Reza Ali, dan satu lainnya dinyatakan tidak sah. Dengan demikian Ilham, yang saat ini menjabat Walikota Makassar, dinyatakan menang secara aklamasi.

Pada musda itu juga telah ditetapkan tim formatur, yaitu Ketua Ilham Arief Sirajuddin, Sekretaris Ir Muh Jafar Hafsah (mewakili unsur DPP), Anggota Syamsul Mappareppa (Plt Ketua DPD Sulsel), dan Andi Janwar Jaury Darwis (DPC Makassar), Hamid (DPC Wajo), dan Andi Rahman Rahim (DPC Bone) .

Sementara itu, sebelum proses pemilihan kandidat ketua lainnya, Andry Arief Bulu menerima tawaran koalisi dari Ilham. Ia ditawari posisi sekretaris.

Kubu Andi Nawir Walk Out

Sementara, kandidat ketua lainnya Andi Nawir Pasinringi beserta pendukungnya sempat melakukan walk out. Pasalnya, pada pembahasan tata tertib Musyawarah Daerah (Musda), tiga kabupaten yang memiliki kepengurusan ganda tidak boleh diikutkan. Padahal, pengurus yang tidak diakui oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) itu diklaim sebagai pendukungnya. Sedangkan, pengurus yang diakui DPP berpihak sebagai pendukung Ilham. Tiga kabupaten dengan dualisme kepengurusan itu, antara lain, DPC Gowa, Luwu Timur, dan Toraja.

Kubu Andi Nawir yang walk out, antara lain, DPC Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Selayar, Barru, Pinrang, Palopo, Sinjai, Soppeng, Toraja Utara dan Bone. Sehingga, pembahasan tata tertib hanya diikuti oleh 13 DPC yakni Sinjai, Toraja, Sidrap, Lutra, Luwu, Gowa, Pangkep, Wajo, Makassar, Lutim, Maros, Parepare, dan Jeneponto. Disamping itu, adapula DPP dan DPD.

Meskipun 11 DPC kubu Andi Nawir walk out, sidang pembahasan rapat komisi tetap dilanjutkan. Rapat masih kuorum karena telah dihadiri 13 DPC ditambah DPD dan DPP. Sehingga, Musda tetap sah untuk dilanjutkan.

15 pengurus yang tetap mengikuti sidang diklaim sebagai pendukung Ilham. Sedangkan, persyaratan agar calon bisa aklamasi yakni harus mengantongi 14 suara dari 26 suara yang diperebutkan. Sehingga, bisa dipastikan jika Ilham akan memimpin Partai Demokrat.

Ketua DPC Pangkep Luthfi Hanafi, mengatakan, jika Andi Nawir tidak datang hingga pendaftaran kandidat, tentunya hanya Ilham saja yang maju sebagai calon. Andry Arief Bulu tidak akan ikut bertarung karena telah memutuskan untuk berkoalisi dengan Ilham.

“Kalau tidak ada kandidat lain yang maju, tentunya pak Ilham menjadi calon tunggal. Ditambah lagi dukungan sekira 15 suara dari 13 DPC ditambah DPD dan DPP itu sudah memenuhi syarat untuk aklamasi,” ujarnya.
Sementara, Andry mengatakan, ia memiliki visi dan misi yang sama dengan Ilham untuk membesarkan Partai Demokrat. Sehingga, ia memutuskan untuk bekerja secara bersama-sama mewujudkan hasil Kongres Demokrat untuk mencapai 30% perolehan suara di pemilu mendatang.

“Saya rasa sah-sah saja. Yang terpenting di Demokrat bukan siapa menang atau kalah, tapi bagaimana kita mengabdi untuk rakyat,” ujarnya.

Anas Arahkan Mufakat

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengisyaratkan kepada semua peserta Musyawarah Daerah (Musda) II Demokrat, agar dalam memilih ketua, mengutamakan musyawarah mufakat. Setelah tidak ada kesepakatan untuk aklamasi penuh, barulah mekanisme kedua digunakan. Yakni, masing-masing kandidat maju bertarung.

“Semua kandidat kita ajak bertemu dan diskusi untuk kepentingan partai. Tentunya, harapan kita musyawarah mufakat,” ujarnya usai membuka Musda II DPD Partai Demokrat Sulsel di Hotel Singgasana, Jumat (3/12).

Anas mengungkapkan, sebagai Ketua Umum ia tidak akan mengintervensi proses pemilihan. Ia hanya sekadar memberi masukan, opsi mana yang akan dipilih oleh masing-masing kandidat. Yang terpenting, siapapun yang terpilih nantinya, tidak akan menimbulkan perpecahan di internal partai.

“Masing-masing kandidat silahkan bertemu untuk melakukan pembicaraan khusus, apakah tetap mau opsi satu atau opsi kedua. Kedua opsi itu tetap jalur yang benar dalam proses musda,” terangnya.

Anas berharap, siapapun yang terpilih, harus bisa membawa kepentingan demokrat dan kepentingan bangsa. Sehingga, musda kedua menjadi momentum yang kokoh bagi Partai Demokrat di Sulsel untuk menyongsong masa depan yang makin menjanjikan.

“Sampai saat ini tiga kandidat yang cukup serius untuk maju. Klaim dukungan mereka laporannya sampai ke DPP. Tetapi, kami harapkan bagaimana kolaborasinya sehingga diakhir menyatu dalam tim besar. Saling mendukung dan menopang seperti yang kita harapkan,” urainya.

Menurutnya, Sulsel merupakan daerah yang sangat penting bukan hanya di Kawasan Timur Indonesia (KTI), tapi sangat strategis di seluruh Indonesia. Demokrat di Sulsel mengambil prakarsa, peran, dan tanggungjawab yang makin besar bagi kemajuan daerah.

“Yang terpenting bagaimana kesejahteraan rakyat. Sehingga, Pemilu nanti mendapat tambahan energi berupa dukungan dan kepercayaan rakyat. Itu saya sebut sebagai prestasi awal yang akan menjadi landasan yg kokoh bagi Partai Demokrat,” ungkapnya.

Di samping itu, hasil musda mengambil pilihan yang memastikan Partai Demokrat bisa berperan dan mengambil tanggung jawab serius. Menjaga sungguh-sungguh soliditas internal partai, menampilkan diri sebagai partai yang maju, modern, kuat, dan dicintai rakyat di Sulsel.

“Kami di DPP memang dengan seksama memantau perkembangan persiapan musda. Melihat, musda mendapat perhatian luas dari masyarakat. Rakyat di Sulsel menaruh harapan besar bagi keluarga partai Demokrat untuk memberi warna pembangunan, jalan pemerintah, jalan setiap ikhtiar martabat hidup di Sulsel,” pungkasnya. (mg09-mg2/aka-dul/E)


[Blog http://pedomanrakyat.blogspot.com/ berisi berita, artikel, feature, dan beragam informasi. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.]