Selasa, 15 September 2009

Tabloid ''CERDAS'' Terbit 24 Halaman

Tabloid ''CERDAS'' Terbit 24 Halaman

Makassar, 15 September 2009

Tabloid ''CERDAS'' yang diterbitkan Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi kini menemui pembacanya dengan jumlah halaman lebih banyak dibanding edisi sebelumnya. Jika pada edisi Nomor 31, Tabloid CERDAS tampil 16 halaman, maka pada edisi nomor 32, Vol. IV, September 2009, tabloid ini bertambah delapan halaman atau menjadi 24 halaman.

Penambahan halaman itu dilakukan untuk menampung lebih banyak rubrik dan berita. Rubrik yang ditampilkan kali ini yaitu :
1. Wacana, di halaman 3, berisi wawancara khusus dengan anggota Majelis BAN-PT Prof Dr Ir HM Natsir Nessa MS.
2. Opini, di halaman 4, berisi artikel karya Profesor Abu Hamid, Rektor Universitas 45 Makassar, dengan judul ''Budaya Inovasi dan Kompetisi (Suatu Penelitian Awal).
3. Dinamika, di halaman 5 s/d 11, berisi berita-berita kegiatan Kopertis IX Sulawesi dan berbagai PTS se-Sulawesi.
4. Sosok, di halaman 12 dan 13, berisi profil Profesor Guntur Yusuf MS (Profesor Mikrobiologi Pertama PTS se-Kopertis IX Sulawesi) dan Prof Dr H Andi Melantik Rompegading SH MH (Profesor Termuda Kopertis IX).
5. Resensi, di halaman 14.
6. Tesis & Disertasi, di halaman 15, berisi disertasi Dr Ir Ratnawati Tahir MSi, dan disertasi Dr Yusvina Ta’dung Batara SH MH.
7. Liputan Khusus, di halaman 16, berisi seratusan program studi yang ''berguguran'' alias ditutup pada sejumlah PTS se-Sulawesi.
8. Seni - Budaya, di halaman 17, berisi cerita pendek karya Datuk Gogo Putih.
9. Aneka, di halaman 18, berisi berita campuran yang tidak tertampung di rubrik Dinamika.
10. Lensa, di halaman 19, berisi foto-foto berbagai kegiatan dalam rangka peringatan HUT ke-64 Proklamasi Kemerdekaan RI tingkat Kopertis IX Sulawesi.
11. Referensi, di halaman 20 s/d 23, berisi Undang-undang Nomor 9 Tahun 2009, tentang Badan Hukum Pendidikan.
12. Nama & Pengalaman, di halaman 24, berisi pengalaman unik atau berita ringan tapi mengandung unsur humor tentang seseorang. (asnawin)

Ribuan Warga Miskin Dapat Zakat Pengusaha Bulukumba

Ribuan Warga Miskin Dapat Zakat Pengusaha Bulukumba

Selasa, 15 September 2009
Direkam dari www.antaranews.com, pada 15 September 2009

Makassar (ANTARA News) - Ribuan tukang becak dan warga kurang mampu berdesak-desakan di rumah salah seorang pengusaha asal Bulukumba, di Jalan Mairo, Makassar, untuk mendapatkan zakat uang tunai, Senin sore, 14 September 2009.

Dari pantauan di lapangan, ribuan tukang becak ini terpaksa ditertibkan oleh belasan petugas dari Polisi Sektor (Polsek) Makassar dan panitia pembagian zakat untuk membentuk barisan antre dari jalan Veteran Selatan hingga depan rumah Haji Ambo Sakka (60), sekitar 100 meter dari Jalan Veteran.

Begitu pula para warga kurang mampu yang kebanyakan perempuan Lansia, anak-anak, dan remaja menunggu giliran pembagian uang tunai di depan rumah Haji Ambo yang memberikan langsung kepada warga. Puluhan panitia dan polisi berada di depan rumah Haji Ambo untuk mengamankan jalannya pemberian zakat itu.

’’Lebih afdal rasanya kalau saya sendiri yang langsung memberikannya,’’ ungkap Haji Ambo.

Zakat Hari Raya Idul Fitri yang diberikan langsung Haji Ambo ini dijatah menurut usia. Untuk orang dewasa sampai orang tua, rata-rata diberikan antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000, anak remaja diberikan Rp 10.000, dan anak-anak diberikan Rp 4.000 sampai Rp 6.000.

Kendati kepadatan orang dan kendaraan becak ini berhasil ditertibkan, namun banyaknya orang yang tidak sabar mengakibatkan terjadinya aksi dorong-mendorong antara petugas dan panitia, sehingga Haji Ambo Sakka harus digiring masuk ke dalam rumahnya.

"Pembagian zakat lebaran ini sudah saya lakukan setiap tahun. Namun tidak hanya perorangan, ada juga yang disumbangkan ke lembaga-lembaga zakat, " ungkapnya

Pengusaha barang campuran dan beberapa warung ini mengaku jika dirinya sengaja pulang dari Papua ke Makassar untuk mewujudkan dua amanah dan sudah dilakoninya sejak enam tahun lalu.

"Amanah itu, pertama untuk membagikan sedakah dan pembagian zakat kepada warga fakir miskin," katanya.

Meski gelar pembagian zakat ini terhenti saat menjelang buka puasa, tapi belasan orang tetap memadati depan rumah babak enam anak ini untuk mendapat rezeki.