Senin, 24 September 2012

Nakoula Basseley Nakoula, Si Pembuat Film Innocence of Muslims


Nakoula Basseley Nakoula (lahir 1957) adalah seorang penganut Kristen Koptik berkebangsaan Mesir-Amerika yang dikenal sebagai penulis skenario, produser, dan distributor dari film anti-Islam Innocence of Muslims.

Trailer film ini diunggah ke YouTube pada tanggal 2 Juli 2012, dan kemudian dialih-suarakan ke dalam bahasa Arab. Film ini memicu berbagai aksi protes dan kerusuhan di berbagai kota di dunia, termasuk serangan terhadap diplomatik Amerika Serikat di Libya yang menewaskan Duta Besar Christopher Stevens.

Innocence of Muslims


Salah satu adegan dalam film Innocence of Muslims. Sky News menyatakan bahwa film ini adalah sebuah film "anti-Islam" dan "dirancang untuk membuat marah umat Muslim". Menurut kantor berita Reuters, trailer film ini menggambarkan Nabi Muhammad sebagai orang yang "bodoh, hidung belang, dan penipu agama". NBC News juga menulis bahwa dalam film ini, Muhammad digambarkan sebagai seorang "casanova, homoseksual, dan pelaku pelecehan anak".

Pakai Jilbab ke Kampus Tak Dilarang di Amerika


KULIAH UMUM. Imam Masjid New York, Shamsi Ali (paling kiri), saat memberikan Kuliah Umum, di Rektorat UIN Alauddin, Makassar, Kamis, 13 September 2012.  Shamsi mengatakan; "Tidak benar jika ada larangan kuliah dengan mengenakan jilbab di sana. Malah di sana ada non muslim memakai jilbab karena wujud solidaritas." (Foto: Nursam/Fajar)

Jumat, 21 September 2012

Saya Inging Dikenang sebagai Wartawan



WARTAWAN olahraga senior harian Fajar, Makassar, Piet Heriyadi Sanggelorang, meninggal dunia di Makassar, Selasa, 18 September 2012. Ketika bertemu dan berbincang terakhir kali di rumahnya, Pondok Ayu Lestari, Blok C/5, Banta-bantaeng, Makassar, Selasa, 4 September 2012, Pak Piet mengatakan, profesi wartawan sudah menjadi jalan hidupnya dan dirinya ingin mati serta dikenang sebagai wartawan. (Teks: Asnawin, foto-foto: Tamsir)


Selasa, 04 September 2012

Wartawan Foto Senior Meninggal Dunia di Makassar


WARTAWAN foto senior Arfah Lewa meninggal dunia di Makassar, Senin, 3 September 2012. Pria kelahiran Siwa, 7 Juli 1947, meninggalkan tujuh anak (dari dua isteri) dan 11 cucu. Arfah Lewa pernah menjadi wartawan di SKU Tegas, Biro Harian Fajar di Siwa (Luwu), dan terakhir terdaftar sebagai wartawan Fajar Pendidikan.  (Foto repro: Asnawin)