Sabtu, 29 Oktober 2011

Wahai Pemuda, Siapakah Engkau Kini?



Wahai pemuda Indonesia, siapakah engkau kini? Engkaukah yang selalu melakukan aksi unjukrasa secara anarkis, engkaukah yang kini terlibat menjadi pengangguran terdidik, engkaukah yang kini “berselingkuh” dengan birokrat dan politisi mencuri uang negara? Maafkan kalau kami bertanya, karena kami tidak mengenalimu lagi.

Senin, 24 Oktober 2011

Kronik 42 Tahun Khadafi di Tampuk Kekuasaan


Muammar Khadafi adalah seorang pemimpin yang kontroversial. Ia menjadi salah satu ikon anti Amerika serikat (AS) atau barat. Namun, di sisi lain, Khadafi merupakan sosok diktator, khususnya bagi rakyat Libya. Selama 42 tahun, Kolonel Khadafi memusatkan kekuasaan di tangannya. Selama itu pula, banyak peristiwa-peristiwa penting yang menjadi tonggak perjalanan politik Khadafi baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Inilah Wasiat Khadafi



Ini adalah yang keinginanku. Saya, Muammar bin Mohammad bin Abdussalam bi Humayd bin Abu Manyar bin Humayd bin Nayil al Fuhsi Khadafi, bersumpah bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Saya bersumpah bahwa saya akan mati sebagai seorang muslim. Jika saya terbunuh, saya ingin dikubur, sesuai ritual Islam, dengan pakaian yang saya pakai pada saat kematian menjemput juga dengan tubuh kotor saya, di pemakaman Sirte, di samping keluarga dan kerabat saya. (Foto: Desliana Carolina)

Rabu, 19 Oktober 2011

Ronny Wijaya Divonis Penjara 1,5 Tahun



Ronny Wijaya alias A Yang (51) divonis satu tahun dan enam bulan penjara dalam sidang di Pengadilan Negeri Makassar, Selasa, 18 Oktober 2011, setelah terbukti dan mengakui perbuatannya menilep uang arisan senilai milyaran rupiah dari puluhan warga keturunan Tionghoa di Makassar. (Foto: ist)

PNS Ramai-ramai Gunakan Pakaian Adat

BAJU BODO. Pemandangan tidak biasa terlihat di kantor Bupati Bulukumba, Rabu, 19 Oktober 2011. Para pegawai tampak tampil beda dengan pakaian adat khas Bugis-Makassar. Yang perempan memakai baju bodo, sedangkan yang laki-laki memakai jas tutup.  (Foto: Humas Pemkab Bulukumba)

Jumat, 14 Oktober 2011

"RW" alias A Yang Dituntut Dua Tahun Penjara



"RW" alias A Yang (51) dituntut dua tahun penjara setelah menilep uang arisan milyaran rupiah dari puluhan warga keturunan Tionghoa di Makassar. Tuntutan itu dibacakan Jaksa Penuntut Umum, Fitriani SH, dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 13 Oktober 2011, menuntut "RW" alias A Yang dengan pidana penjara dua tahun. (Foto: ist)

Sabtu, 08 Oktober 2011

'RW' Gelapkan Uang Arisan Milyaran Rupiah


Terdakwa "RW" alias A Yang (51) saat keluar dari ruang sidang, di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 6 Oktober 2011. "RW" menjadi terdakwa setelah menggelapkan uang arisan senilai milyaran rupiah yang diikuti sejumlah peserta dari kalangan keturunan Tionghoa di Makassar. Belakangan terungkap bahwa ternyata uang arisan milyaran rupiah tersebut telah digunakan oleh "RW" untuk membeli beberapa buah mobil angkot dan mobil pribadi, serta untuk bisnis pribadinya.

Rabu, 05 Oktober 2011

Prof Abu Hamid, Antropologi, dan Politik




Sebagai wartawan yang menangani berita-berita pendidikan di harian Pedoman Rakyat, saya cukup sering bertemu dan berdiskusi dengan Prof Abu Hamid, seorang akademisi, budayawan, dan saat itu menjabat Rektor Universitas 45 Makassar. Kami berdiskusi tentang program studi Antropolgi di Unhas, tentang Syech Yusuf, tentang politik, dan tentang budaya. Berikut beberapa serpihan ingatan diskusi saya dengan almarhum Prof Dr Abu Hamid.

Penyakit Rohani yang Berbahaya

 
Ada beberapa penyakit rohani, antara lain: Penyakit pertama adalah rakus. Rakus ini meliputi rakus terhadap kekuasaan/kedudukan dan rakus terhadap harta. Rakus terhadap kekuasaan, maka seseorang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan tersebut. Niccola Machiavelli mengatakan; “untuk berkuasa dan mempertahankan kekuasaan haruslah menggunakan tipu muslihat, licik, dan dusta, digabung dengan penggunaan kekuatan dan penggunaan kekejaman dan mengabaikan pertimbangan moral.”

Sabtu, 01 Oktober 2011

Wartawan Senior Pedoman Rakyat Meninggal Dunia



Puluhan wartawan melepas jenazah wartawan senior harian Pedoman Rakyat Makassar, George Alexander Wacanno dalam pelepasan secara resmi di Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, Sabtu, 1 Oktober 2011. Acara pelepasan dipimpin Ketua PWI Sulsel H Zulkifli Gani Ottoh, serta dihadiri sejumlah wartawan senior dan keluarga mendiang Pak Alex-sapaan akrab George Alexander Wacanno. (foto: asnawin)