Sabtu, 07 Februari 2009

Petrus Sofyan Malia


Ketika banyak wartawan Pedoman Rakyat hengkang ke media lain atau alih profesi, Petrus Sofyan Malia tetap bertahan. Ia bertekad tetap setia bersama harian Pedoman Rakyat dan itu pun dibuktikannya. Saat Pedoman Rakyat "goyang" dan kemudian pernah tidak terbit lalu terbit lagi, ia tetap loyal bersama sejumlah wartawan dan karyawan Pedoman Rakyat. Kemudian ketika harian Pedoman Rakyat tidak terbit lagi sejak 3 Oktober 2007, hingga kini, Petrus Sofyan Malia pun tidak beralih ke koran lain. Ia lebih memilih pulang kampung di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Wartawan Pedoman Rakyat, Petrus S Malia Jadi Caleg



Drs Petrus S Malia, wartawan harian Pedoman Rakyat mencalonkan diri sebagai calon legislator (caleg) untuk DPRD Provinsi Sulawesi Barat periode 2009-2014.
Pria kelahiran Mamasa, 5 September 1962 itu terdaftar sebagai caleg nomor urut 2 Daerah Pemilihan (Dapil) I Mamasa, partai nomor 4 - Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN).

Pantai Bira Bulukumba Bukan Sekadar Pantai

Bali boleh punya banyak pantai berpasir putih. Bali pun boleh senang karena pantai yang mereka miliki banyak pengunjungnya. Namun, kalau mau jujur, Bali harus mengakui kelebihan Pantai Bira, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Pantai Bira bukan hanya berpasir putih, melainkan juga karena pasirnya sejuk meskipun matahari tengah bersinar terang di siang bolong. (int)

Jadilah Wartawan yang Bermoral


Kita harus akui bahwa dapur redaksi kita sudah dimasuki tangan-tangan orang berduit. Mereka bisa membeli apa saja dan juga dapat membeli idealisme kita. Yang perlu diperhatikan oleh wartawan, jangan sampai untuk kepentingan sesuatu atau seseorang, idealisme kita jadi terbeli. (ist)
- H Zulkifli Gani Ottoh - (Ketua PWI Sulsel)

Mengenal Sosok Rahman Arge


Puluhan tahun lalu, seorang pemuda bernama Abdul Rahman Gega melamar sebagai calon wartawan di Harian Pedoman Rakyat. Koran terbesar di Sulawesi Selatan dan kawasan timur Indonesia itu kebetulan membuka pendaftaran untuk calon wartawan. Lelaki kelahiran Makassar, 17 Juli 1935 itu datang mendaftar bersama seorang rekannya bernama Arsal Al Habsy. (Foto kreasi: Asnawin)