Selasa, 21 September 2010

Berita Seputar Pembakaran Al-Qur'an di Amerika Serikat



Berita Seputar Pembakaran Al-Qur'an di Amerika Serikat

Selasa pagi di Makassar, 21 September 2010, saya menerima pesan singkat (sms) dari salah seorang teman yang isinya berita tentang tewasnya pendeta Bob Old dalam sebuah kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Bob Old bersama pendeta Danny Allen, pada 11 September 2010, dikabarkan telah membakar Al-Qur'an di Amerika Serikat.

Karena penasaran, saya kemudian menjelajah di internet untuk mengetahui kebenaran berita tersebut. Saya kemudian menyimpulkan bahwa berita tewasnya pendeta Bob Old belum bisa dipastikan kebenarannya, bahkan salah satu situs berita mengatakan bahwa pendeta Bob Old masih hidup.

Sebagai bahan bacaan, berikut saya tampilkan beberapa berita seputar pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan dua pendeta di Amerika Serikat yang dilengkapi dengan beberapa foto. (asnawin)




Pendeta Bob Old Pembakar Al Quran Dikabarkan Tewas

Laporan: Amir Pallawa Rukka. amirpr10@yahoo.com
Senin, 20 September 2010 | 19:07 WITA
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/128767/Pendeta-Bob-Old-Pembakar-Al-Quran-Dikabarkan-Tewas

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pendeta Bold Old yang pernah membakar Al Quran bersama dengan Pendeta Danny Allen dari Tennessee, Amerika Serikat, dikabarkan tewas setelah mengalami kecelakan pada hari ini. Polisi menemukan Al Quran dan satu kotak korek api di dalam mobilnya.

Informasi mengenai hal itu bisa ditemukan di http://www.firetrainingsite.com/article-pastor-bob-old-died-in-a-car-crash-sky-news.html. Situs lainnya yakni www.turntoislam.com.

Situs http://www.firetrainingsite.com/ tidak mengambarkan secara jelas mengenai kabar tersebut, kecuali memuat sejumlah laman (link) yang mengabarkan hal itu. Beberapa laman yang dicoba Tribun pada Senin (20/09/2010), sudah tidak bisa lagi diakses dengan alasan koneksi yang terganggu. Mungkin karena saking banyaknya orang yang membaca laman tersebut sehingga server situs itu tidak mampu melayani permintaan pengguna internet.

Bob membakar Al Quran bersama Danny Allen pad 11 September lalu untuk memperingati serangan teroris di Amerika Serikat, salah satunya dengan jatuhnya menara World Trade Center.(*)




Pendeta Pembakar Alquran Masih Hidup

Senin, 20 September 2010 - 11:35 wib
Rani Hardjanti - Okezone
http://international.okezone.com/read/2010/09/20/18/373787/pendeta-pembakar-alquran-masih-hidup

JAKARTA - Kabar pendeta pembakar Alquran tewas terpanggang dalam sebuah kecelakaan mobil, menghentakan berbagai kalangan.

Berita itu pun menjadi perbincangan hangat pada situs forum dan situs jejaring sosial, baik di tatanan lokal maupun internasional. Ada yang membenarkan berita itu, namun juga ada yang menyatakan itu adalah berita bohong. Kesimpangsiuran informasi itu membuat tanda tanya besar di kalangan publik.

Menurut WikiAnswers, kecelakaan mobil yang menimpa Pendeta Bob Old hanyalah sebuah informasi yang keliru.

"Ini masalah ketidaktahuan, ini merupakan masalah serius. Hingga saat ini, dia (Pendeta Bob Old) masih hidup dalam kondisi yang sehat. Jika dia benar tewas, maka itu akan menjadi berita besar," demikian dikutip okezone, dari WikiAnswers, Senin (20/9/2010).

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar kabar bahwa pendeta Bob Old, yang membakar Alquran di belakang halaman rumahnya tewas terpanggang dalam sebuah kecelakaan mobil.
(rhs)




Pendeta Danny Allen dan Bob Old Bakar Alquran

Kamis, 16 September 2010 | 11:35 WIB
http://www.tribunlampung.co.id/read/artikel/13500

TRIBUN--Inilah Pendeta Danny Allen dan Pendeta Bob Old sedang membakar Alquran di rumah Old di Springfield, Amerika Serikat (AS).

Pendeta Bob Old dan Pendeta Danny Allen, keduanya membakar Alquran pada Sabtu (11/9) di hadapan sekelompok orang yang sebagiannya merupakan wartawan.

Kedua pendeta itu menyiram dua buah Alquran dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu.

Aksi dua pendeta itu dilakukan di pekarangan belakang kediaman Old di Springfield. Mereka mengatakan aksinya merupakan pesan dari Tuhan.

Old mengatakan bahwa gereja telah mengecewakan banyak orang karena tidak mendukung aksinya. "Saya yakin bahwa sebagai negara kita berada dalam bahaya," ujarnya sebagaimana dikutip media online Tennessean.com.

"Ini adalah buku berisi kebencian, bukan cinta," katanya sambil memegang Alquran sebelum kemudian membakarnya.

"Ini adalah kitab palsu, Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan itu merupakan wahyu palsu," kata mereka.

Kedua pendeta itu lantas melakukan apa yang disebutnya sebagai "demonstrasi damai" dengan sedikit gegap gempita. Delapan orang wartawan ikut menyaksikan aksi kedua rohaniwan gereja itu.

sumber:tribunnews.com


Pembakaran Alquran Ternyata Jadi Dilakukan

Desika Pemita
16/09/2010 18:34
http://berita.liputan6.com/luarnegeri/201009/296609/Pembakaran.Alquran.Ternyata.Jadi.Dilakukan

Liputan6.com, Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata pembakaran dilakukan oleh pengikut Terry, pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.

Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.

Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.

Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dikutip koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan.

Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali.

Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, seluruh bangsa lain akan melihat AS sebagai negara tanpa kelas dan tidak etis, kata Nason.

Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memberikan cela pada reputasi Amerika.

Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain, katanya.

Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini,

"Kami merasa seperti sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya". (DES/IAN)


Anggota DPR Kecam Pembakaran Alquran

NASIONAL - HUMANIORA
Senin, 20 September 2010 , 14:39:00
http://www.jpnn.com/read/2010/09/20/72596/Anggota-DPR-Kecam-Pembakaran-Alquran

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Yoyoh Yusroh mengecam kasus pembakaran Alquran yang dilakukan oleh pendeta dari Florida Amerika Serikat, Terry Jones dan pendeta Bob Old serta Danny Allen bertepatan dengan peringatan tragedi 11 September. "Aksi pembakaran Alquran itu telah melukai dan mengusik keberagaman umat Islam di dunia," tegas Yoyoh, di DPR Senayan Jakarta, Senin (20/9).

Menurut Yoyoh, kejadian itu betul-betul telah merusak toleransi keagamaan dan dapat mengusik perdamaian dunia akibat dari reaksi yang akan muncul dari peristiwa itu. "Anehnya, dua pelaku Terry Jones dan Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Sementara dalam undang-undang yang sama semua Muslim di Amerika juga dapat perlindungan serupa," kata Yoyoh.

Karena itu, Yoyoh mendesak pemerintah Indonesia segera melakukan aksi diplomasi terhadap Amerika Serikat agar kejadian serupa tidak terulang dan menyebar kemana-mana. "Sebagai bangsa dengan penduduk mayoritas Muslim perlu melakukan diplomasi untuk mengingatkan bangsa lain agar menjaga toleransi dan kebebasan beragama karena kejadaian dimaksud bisa berdampak pada perdamaian dunia," imbuhnya.

Diingatkan Yoyoh, langkah diplomasi tersebut sangat penting dan strategis karena sesuai Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi Negara Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

"Inilah saatnya bagi bangsa ini untuk menyerukan kepada dunia agar umat manusia, termasuk umat beragama di Indonesia, konsisten menjaga toleransi dan perdamaian agar tidak terjebak pada perbuatan-perbuatan anarkis dan menyulut perpecahan," pungkasnya. (fas/jpnn)


[Blog ini berisi berita, artikel, feature, dan beragam informasi. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.]

1 komentar:

  1. salah satu di antara dua pendeta yg membakar Al-Qur'an tsb konon sudah tewas secara mengenaskan di dalam mobilnya sendiri....

    BalasHapus