Rabu, 30 Oktober 2013

Mashur Razak Oppo' di STIE Nobel Indonesia Makassar



OPPO'. Yayasan STIE Nobel Indonesia kembali mengangkat dan melantik Dr H Mashur Razak SE MM, sebagai Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar, Rabu, 30 Oktober 2013. Empat tahun lalu, Mashur dilantik sebagai ketua, dan kini dilantik kembali sebagai ketua untuk masa jabatan empat tahun ke depan (2013-2017). (Foto: Asnawin)



-------------


Mashur Razak Oppo' di STIE Nobel Indonesia Makassar


Yayasan STIE Nobel Indonesia kembali mengangkat dan melantik Dr H Mashur Razak SE MM, sebagai Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar, Rabu, 30 Oktober 2013. Empat tahun lalu, Mashur dilantik sebagai ketua, dan kini dilantik kembali sebagai ketua untuk masa jabatan empat tahun ke depan (2013-2017).

Pelantikan yang turut dihadiri Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Andi Niartiningsih, serta sejumlah undangan, di Aula Kampus STIE Nobel Indonesia Makassar, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara STIE Nobel Indonesia dengan Apindo Sulsel dan HIPMI Sulsel.

“Teman-teman bilang saya oppo (terpilih dua periode berturut-turut, red) sebagai Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar,” katanya sambil tersenyum saat memberikan sambutan.

Pada periode kedua kepemimpinannya, Mashur memprioritaskan tujuh program untuk memajukan STIE Nobel Indonesia Makassar dan demi menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Program prioritas tersebut antara lain penambahan program studi dan rencana perubahan sekaligus peningkatan status dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi menjadi Institut Bisnis dan Manajemen Nobel Indonesia Makassar.

“Kami akan menambah program studi yang mengarah kepada bisnis yang bisa dikembangkan dan lebih spesifik, misalnya prodi pariwisata dan traveling,” kata Mashur.

Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Andi Niartiningsih, mengingatkan pentingnya pembentukan lembaga Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk menjaga dan meningkatkan mutu institusi perguruan tinggi. (asnawin)


----------------
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan Anda di blog "Pedoman Rakyat"]

1 komentar: